memuat…
Utusan PBB Prihatin Meningkatnya Kekerasan di Tepi Barat. FOTO/Reuters
BANK BARAT – Utusan perdamaian Timur Tengah PBB, Tor Wennesland, melanjutkan Israel dan Palestina untuk memadamkan gelombang kekerasan di Tepi Barat yang diduduki. Panggilan ini dilakukan sehari setelah serangan terbaru Israel yang menewaskan enam orang.
“Kami berada di tengah lingkaran kekerasan yang harus segera dihentikan,” kata Wennesland dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip AFP.
“Dewan Keamanan telah berbicara dengan satu suara, meminta semua pihak untuk tetap tenang dan menahan diri, serta menahan diri dari tindakan provokatif, hasutan, dan retorika yang menghasut,” lanjutnya.
Seruan itu datang sehari setelah pertempuran sengit selama serangan Israel di kota Jenin, Tepi Barat utara. Di daerah itu, tentara Israel membunuh 6 warga Palestina, termasuk seorang anggota Hamas yang dituduh membunuh dua pemukim Israel bulan lalu.
Wennesland mengatakan dia “khawatir” dengan kekerasan itu. Dalam ketegangan itu, pejuang Palestina meluncurkan roket yang ditembakkan di bahu di tengah baku tembak yang sengit.
Nabil Abu Rudeineh, juru bicara Presiden Palestina Mahmoud Abbas, menyebut penggunaan roket di kamp pengungsi Jenin sebagai tindakan “perang habis-habisan”, lapor kantor berita Palestina Wafa.
Serangan Jenin adalah yang terbaru dari serangkaian operasi militer mematikan di wilayah Palestina, yang diduduki Israel sejak Perang Enam Hari 1967.
Di antara enam orang yang tewas adalah Abdel-Fatah Hussein Khroushah, 49. Tentara Israel mengatakan dia adalah “operasi teroris” yang diduga membunuh dua pemukim Israel di kota Hawara, Palestina pada 26 Februari.