memuat…
Rudal balistik antarbenua Hwasong-18 yang ditembakkan oleh Korea Utara dapat membawa banyak hulu ledak nuklir. Ini akan menjadi ancaman nyata bagi Amerika Serikat. Foto/KCNA via REUTERS
SEOUL – Korea Utara (Korea Utara) melakukan uji coba rudal balistik antarbenua (ICBM) Hwasong-18 terbaru Rabu lalu.
Para ahli memperingatkan bahwa senjata itu akan menimbulkan ancaman nyata bagi Washington karena dapat membawa banyak hulu ledak nuklir dan dapat mencapai daratan. Amerika Serikat (AMERIKA SERIKAT).
Uji coba ICBM Hwasong-18 disaksikan oleh pemimpin Korea Utara Kim Jong-un setelah rezim Pyongyang pada Senin mengancam akan menembak jatuh drone mata-mata Washington karena melanggar wilayah udara negara komunis itu.
George William Herbert, asisten profesor di Middlebury Institute of International Studies, seperti dikutip Bloomberg, Jumat (14/7/2023), mengatakan Hwasong-18 tampaknya memiliki kemampuan menstabilkan diri dalam penerbangan.
Dari video yang dirilis oleh Korea Utara, kata Herbert, senjata tersebut menunjukkan bahwa itu adalah rudal yang dirancang untuk membawa banyak hulu ledak nuklir.
Korea Utara mengatakan pada bulan April ketika meluncurkan ICBM pertamanya bahwa Pyongyang bermaksud menggunakannya untuk membawa banyak hulu ledak.
“Pengujian minggu ini tampaknya menunjukkan rudal tersebut memiliki pembawa MIRV [multiple independent reentry vehicle],” kata Herbert.
“Penerbangan kedua tampaknya berjalan dengan baik menunjukkan bahwa ini adalah desain yang sukses secara umum, bukan hanya uji keberuntungan satu kali,” katanya.
Korea Utara merilis video uji ICBM Hwasong di televisi negara, menunjukkan rudal muncul dari tabungnya dan diangkat ke posisi untuk diluncurkan.