memuat…
Asap mengepul di atas wilayah Israel yang terkena roket dari Jalur Gaza setelah serangan Masjid al-Aqsa. Foto/Reuters
GAZA – gerilyawan Palestina tembak 9 roket dari Semenanjung Gaza ke Israel . Serangan ini terjadi setelah polisi Israel memasuki masjid al-Aqsa untuk mencoba membersihkan kelompok yang menurut mereka dilarang dari dalam. Hal ini menyebabkan bentrok dengan jemaah.
Hal itu mendorong serangan udara dari Israel yang menghantam daerah yang katanya merupakan tempat produksi senjata untuk kelompok Islam Hamas, yang menguasai daerah pesisir yang diblokade.
Hamas tidak mengklaim bertanggung jawab atas serangan roket itu tetapi mengatakan akan menanggapi serangan Israel di Masjid al-Aqsa, tempat pertempuran pada 2021 memicu perang 10 hari dengan Gaza.
Juru bicara Hamas Hazem Qassem mengatakan tembakan roket semalam adalah tanggapan atas serangan polisi di Masjid al-Aqsa dan menunjukkan Israel tidak akan dapat memisahkan Gaza dari Tepi Barat.
“Pemboman Zionis di Gaza adalah upaya yang gagal untuk mencegah Gaza melanjutkan dukungannya kepada rakyat kami di Yerusalem dan Tepi Barat dengan segala cara,” kata Qassem seperti dikutip Reuters, Rabu (5/4/2023).
Tetapi baik Hamas, maupun gerakan Jihad Islam yang didukung Iran, tidak mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu, yang malah diklaim oleh Front Demokratik untuk Pembebasan Palestina dan Komite Perlawanan Rakyat yang lebih kecil.
Meskipun demikian, militer Israel mengatakan Hamas bertanggung jawab atas semua serangan dari Gaza.
Saat ledakan yang menghancurkan bumi dari serangan udara mengguncang Gaza, saksi mengatakan tank Israel juga menembaki posisi Hamas.
“Kami tidak tertarik dengan eskalasi, tapi kami siap menghadapi skenario apa pun,” kata juru bicara militer Israel, IDF, Daniel Hagari.