Memuat…
Itamar Ben-Gvir memicu kontroversi setelah mengunjungi Masjid al-Aqsa Selasa lalu. Foto/Berita Langit
JAKARTA – Itamar Ben-Gvir baru-baru ini mendapat perhatian karena kunjungan kontroversialnya ke Masjid al-Aqsa yang menuai kritik dari berbagai kalangan.
Sosok yang saat ini menjabat sebagai Menteri Keamanan Nasional Israel telah bangkit setelah sukses berkoalisi dan mengantarkan Netanyahu menjadi pemimpin baru Israel.
Dari tiga faksi yang bersekutu dengan Netanyahu, faksi Otzma Yehudit yang dipimpin oleh Ben-Gvir paling banyak mendapat perhatian.
Pasalnya, beberapa keputusan dan tindakannya kerap menimbulkan kontroversi. Menurut BBC, Itamar Ben-Gvir adalah politikus sayap kanan yang terkenal dengan sikap rasis dan anti-Arabnya.
Itamar Ben-Gvir yang kini berusia 46 tahun merupakan keturunan imigran Yahudi dari Irak. Sebelum bergabung dengan parlemen dia dikenal sebagai aktivis ekstremis sayap kanan.
Ben-Gvir juga seorang pengacara yang membela ekstremis Yahudi yang menyerang orang Arab.
Seperti pada tahun 2006, di mana ia sempat mewakili dua remaja yang dituduh ikut serta dalam serangan di Tepi Barat yang menewaskan sepasang suami istri dan bayi mereka.
Sikap ekstremisnya terlihat sejak ia masih remaja, saat ia dekat dengan Partai Kach yang saat itu merupakan organisasi politik yang dilarang mengikuti pemilu sejak 1988, dan dicap sebagai organisasi teroris asing oleh AS.
Dalam organisasi ini, ia ikut serta dalam pembantaian 29 jamaah Palestina di Masjid Ibrahimi.
Karena reputasinya yang buruk, Ben-Gvir bahkan dikeluarkan dari program dinas militer yang biasa diikuti anak muda Israel.