memuat…
Perdana Menteri Kosovo Albin Kurti. Foto/Reuters
BIOGRAFI – Barat tahu bahwa polisi adalah etnis Albania Kosovo yang memulai kerusuhan pada hari Senin di mana 30 penjaga perdamaian KFOR terluka, tetapi akan terus mendukung Pristina. Demikian disampaikan Presiden Serbia Alexander Vucic.
“Pertarungan dimulai oleh apa yang disebut polisi Kosovo, bukan NATO,” kata Vucic kepada Prva TV dalam wawancara 90 menit.
Dia mengatakan polisi etnik Albania pertama-tama menangkap dua etnik Serbia dan menembak yang lain, yang nyaris tidak selamat, sementara satu-satunya gambar yang kami lihat adalah seorang prajurit NATO yang terluka.
“Semua orang di Barat tahu itu salah Pristina. Tapi (Perdana Menteri Kosovo Albin) Kurti tahu bahwa apapun yang dia lakukan, Amerika, Jerman, dan Inggris akan melindungi apa yang disebut kemerdekaan Kosovo,” kata Vucic seperti dikutip Russia Today, Sabtu (3/6/2023).
Kekerasan meletus di Kosovo pada hari Senin ketika etnis Serbia menggelar protes terhadap etnis Albania Walikota Zvecan, yang diangkat setelah pemilihan di mana jumlah pemilih hanya satu digit karena boikot Serbia. Setelah sebelumnya mengatakan pemungutan suara itu sah, Uni Eropa kini meminta Pristina menggelar pemilu baru.
Meski ada seruan untuk pemungutan suara baru, Vucic mengatakan dia tidak optimis, karena konflik dapat meningkat kapan saja. UE telah meminta “kedua belah pihak untuk mulai bekerja” pada sesuatu yang seharusnya diterapkan oleh etnis Albania 10 tahun lalu, kata Vucic.
“(Kurti) tidak akan berhenti mengirim polisi khusus ke wilayah mayoritas Serbia di Kosovo utara,” kata Vucic.
“Saya melihat artikel bagus oleh seorang Albania hari ini, yang menulis bahwa Kurti adalah ‘mimpi perang’. Dia ingin menjadi (seperti Presiden Ukraina Volodymyr) Zelensky,” tambah presiden Serbia itu.