liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138

Oposisi Afrika Selatan Serukan Eksodus Massal dari ICC

Oposisi Afrika Selatan Serukan Eksodus Massal dari ICC

memuat…

Oposisi Afrika Selatan menyerukan eksodus massal dari ICC karena dipandang menutup mata terhadap kejahatan serius. Foto/Ilustrasi

JOHANNESBURG – Afrika Selatan dan negara-negara Afrika lainnya harus menarik diri dari Pengadilan Kriminal Internasional (ICC). Seruan itu dibuat oleh Julius Malema, pemimpin partai oposisi Afrika Selatan Pejuang Kebebasan Ekonomi (EFF).

Malema bersumpah pihaknya akan memimpin upaya ini dan menuduh ICC menutup mata terhadap kejahatan serius.

“ICC tidak melakukan apa-apa terhadap perang mantan presiden AS George Bush melawan Iran dan menutup mata ketika Barack Obama dan NATO menyerang Libya secara ilegal,” katanya seperti dikutip Russia Today, Kamis (18/5/2023).

Andile Mngxitama, mantan Anggota Majelis Nasional Afrika Selatan, juga mendukung seruan tersebut. Dia mengatakan kepada Russia Today bahwa pengadilan yang berbasis di Den Haag terbukti kurang kredibilitas dan malah menjadi alat Barat melawan negara-negara tertentu.

Presiden Cyril Ramaphosa mengatakan pada bulan April bahwa partai yang berkuasa telah memutuskan bahwa Afrika Selatan harus mundur dari ICC, tetapi kemudian membatalkan keputusan tersebut, dengan alasan kesalahpahaman.

(ian)