memuat…
Dokumen AS yang bocor mengatakan Mesir diam-diam berencana untuk memasok 40.000 roket ke Rusia. Foto/Ilustrasi
WASHINGTON – Isi rincian beberapa dokumen intelijen yang sangat rahasia Amerika Serikat (AS) yang bocor di dunia maya akhir pekan lalu terus bermunculan.
Baru-baru ini, The Washington Post mengklaim bahwa Mesir berencana mengirim sekitar 40.000 roket ke Rusia secara diam-diam. Itu dilakukan pada awal perang.
Diduga bahwa Presiden Mesir Abdel Fattah El-Sisi memerintahkan agar senjata-senjata itu disingkirkan dan diangkut, meskipun merupakan salah satu sekutu terdekat Amerika di Timur Tengah.
Bagian dari dokumen tersebut, tertanggal 17 Februari, merangkum dugaan percakapan antara Presiden Sisi dan pejabat senior militer Mesir.
Surat kabar yang berbasis di AS mengatakan laporan itu juga merujuk pada rencana untuk memasok bola meriam dan bubuk mesiu ke Rusia.
Presiden Sisi dilaporkan mengatakan kepada para pejabat untuk merahasiakan produksi dan pengiriman roket untuk menghindari masalah dengan Barat.
“Menanggapi pertanyaan tentang dokumen dan kebenaran percakapan yang dijelaskan, duta besar Ahmed Abu Zeid, juru bicara kementerian luar negeri Mesir, mengatakan bahwa ‘posisi Mesir sejak awal didasarkan pada tidak terlibat dalam krisis ini dan berkomitmen untuk mempertahankan sebuah jarak yang sama dengan kedua belah pihak,’ sambil menegaskan dukungan Mesir terhadap piagam PBB dan hukum internasional,'” tulis The Washington Post seperti dikutip Sky News, Selasa (11/4/2023).
Dia menambahkan bahwa seorang pejabat pemerintah AS mengatakan: “Kami tidak mengetahui adanya implementasi dari rencana tersebut.”
Sky News tidak dapat mengonfirmasi keaslian dokumen yang bocor tersebut.
Namun, pejabat AS telah mengatakan kepada beberapa outlet berita Amerika bahwa itu tampak asli. Ukraina sendiri telah membantah hal tersebut.
(ian)