memuat…
Menteri Sosial Ekonomi dan Solidaritas Prancis Marlene Schiappa muncul di Majalah Playboy. Foto/playboy/twitter
PARIS – Menteri Sosial Ekonomi dan Solidaritas Marlene Schiappa meninggalkan kabinet Prancis setelah lebih dari enam tahun menjabat.
Pemecatan itu terjadi di tengah kontroversi atas dugaan salah urus dana publik yang diciptakan untuk melawan “ekstremisme”.
Marlene Schiappa, yang menjadi berita utama setelah berpose untuk sampul majalah Playboy awal tahun ini, mengetahui pemecatannya saat melakukan panggilan telepon dengan Presiden Emmanuel Macron pada Kamis malam (20/7/2023).
“Kami berbicara lama sekali, sekitar tiga puluh menit,” katanya kepada Le Monde. “Dia (Macron) berterima kasih kepada saya atas komitmen saya yang tidak pernah gagal selama tujuh tahun terakhir.”
Mantan menteri kesetaraan menjadi terkenal setelah mengambil alih pekerjaan Playboy April lalu, ketika dia muncul di sampul majalah dewasa edisi Prancis.
Meski isu tersebut terbukti populer di kalangan publik Prancis, penampilan toplessnya menuai kritik dari rekan dan lawannya.
Perdana Menteri Elisabeth Borne menegur keputusan Schiappa untuk memberikan wawancara ke majalah cabul, menyebutnya “sama sekali tidak pantas”.
Baru-baru ini, Schiappa terlibat dalam skandal Marianne Fund, yang dia bantu temukan setelah pemenggalan kepala sekolah Paris tahun 2020, Samuel Paty.
Investigasi media oleh majalah Marianne dan televisi France 2 menuduh Schiappa mengalihkan lebih dari 2 juta euro uang publik kepada orang-orang yang memiliki hubungan pribadi dengannya.
Politisi oposisi juga menyerukan pengunduran dirinya setelah Kantor Kejaksaan Keuangan Nasional membuka penyelidikan atas beberapa tuduhan pelanggaran, termasuk “penggunaan dana publik yang lalai.”
Schiappa membantah melakukan kesalahan, menolak tuduhan itu sebagai “fitnah” sambil mengancam akan “mengajukan proses pencemaran nama baik terhadap semua orang yang membuat tuduhan palsu.”
(Ya)