Memuat…
Lionel Messi tak mau dihujani pujian sendirian setelah mengantarkan Argentina ke final Piala Dunia 2022/Foto/Reuters
LUSAIL – Lionel Messi tak mau dihujani pujian sendirian setelah mengantarkan Argentina ke final Piala Dunia 2022. Sang kapten mengatakan, Tim Tango memiliki skuad yang sangat cerdas yang menjadi modal untuk merebut trofi Piala Dunia.
Messi tak mau dipuji karena membawa timnas Argentina melaju ke putaran final Piala Dunia 2022. TimTango merebut tiket ke partai puncak usai mengalahkan Kroasia 3-0 pada babak semifinal di Stadion Lusail, Rabu (14/12/2018). 2022). ) dini hari WIB.
Baca juga: Luka Modric Kritik Wasit Daniele Orsato Kalah dari Kroasia Usai Dibantai Argentina
Kemenangan Tim Tango dibuka lewat gol penalti Lionel Messi pada menit ke-34. Dua gol lagi dibukukan oleh Julian Alvarez (39, 69).
“Tim ini sangat cerdas, dan kami tahu bagaimana membaca momen-momen penting pertandingan, di setiap pertandingan,” ujar Messi usai pertandingan.
Baca juga: Kroasia kandas di Piala Dunia 2022, Di Maria hingga Sergio Aguero Peluk Luka Modric
“Kami tahu kapan dan bagaimana mengontrol bola, kapan menekan, kapan duduk,” tambahnya.
Selain skuat, bintang Paris Saint-Germain itu juga memuji performa tim kepelatihan yang dipimpin Lionel Scaloni secara keseluruhan.
“Secara keseluruhan, kami memahami setiap pertandingan dan kami mempersiapkan diri sebaik mungkin, bersama dengan staf pelatih profesional yang memperhatikan detail. Mereka menyoroti semua yang perlu Anda perhatikan di setiap pertandingan, meskipun minimal, ”katanya.
“Itu sangat membantu kami, ketika kami berada di lapangan. Kami tidak pernah merasa kehilangan. Kami selalu tahu apa tugas kami: untuk menang. Seperti yang saya katakan sebelumnya, kami tahu permainan akan mengambil bentuk itu,” katanya.
Menurut Messi, semua komponen tersebut membentuk satu kesatuan yang menjadi kekuatan utama timnas Argentina.
“Itulah mengapa kami tidak merasa putus asa saat harus berlari, atau saat mereka (lawan) berlari dari satu sayap ke sayap lainnya. Kami tahu itulah kekuatan mereka: mempertahankan penguasaan bola. Tapi kami juga tahu kami bisa memanfaatkannya setiap kali kami memulihkan bola,” katanya.
(sha)
