memuat…
Seperti Piala Dunia 2018 di Rusia, VAR juga menjadi sejarah baru dalam perjalanan Piala Dunia Wanita. / Foto: ilustrasi/Equalizer Soccer
AUCKLAND – Piala Dunia Wanita kembali. Kali ini, Australia dan Selandia Baru menjadi tuan rumah Piala Dunia Wanita 2023.
Ajang yang baru pertama kali digelar di dua negara berbeda ini juga akan menggunakan Video Assistant Referee (VAR). Teknologi yang akan membantu kerja wasit ini juga baru pertama kali diterapkan di Piala Dunia Wanita.
FIFA dalam situs resminya menyatakan bahwa Piala Dunia Wanita 2023 di Australia dan Selandia Baru akan menjadi peristiwa bersejarah dalam banyak hal.
Berlangsung dari tanggal 20 Juli hingga 20 Agustus 2023, Piala Dunia Wanita 2023 diikuti oleh 32 peserta yang merupakan rekor jumlah peserta.
Seperti yang diumumkan oleh Komite Wasit FIFA pada bulan Januari, akan ada berita besar dari sudut pandang wasit.
“Dengan kerja sama 6 konfederasi, 33 wasit, 55 asisten wasit, dan 19 anggota tim video wasit telah dipanggil untuk membentuk FIFA One Team,” kata FIFA di situs resminya.
Seperti Piala Dunia 2018 di Rusia, VAR juga menjadi sejarah baru dalam perjalanan Piala Dunia Wanita. Dalam pertandingan di Piala Dunia Wanita 2023, total ada 6 wanita yang terpilih menjadi ofisial video pertandingan.
“Sistem ini berhasil digunakan pada edisi terakhir (Piala Dunia Wanita) Prancis 2019. Empat tahun kemudian, di Australia dan Selandia Baru akan ada tim yang terdiri dari 19 video wasit, yang untuk pertama kalinya akan melibatkan 6 wanita,” jelas FIFA.
Seperti Piala Dunia Qatar 2022, wasit akan dibantu oleh teknologi bola OCEANUZ, yang membuat data akurat tersedia bagi mereka yang secara pribadi bertanggung jawab atas VAR.
Selain data posisi pemain, berkat kecerdasan buatan, sistem OCEANUZ berkontribusi pada sistem semi otomatis untuk deteksi offside.
(tidak)