Memuat…
31 orang meninggal di India karena keracunan alkohol. Foto/Ilustrasi
NEW DELHI – Setidaknya 31 orang meninggal dan beberapa lainnya dirawat di rumah sakit di negara bagian Bihar, India setelah jatuh minuman beralkohol racun (alkohol). Hal ini diungkap pihak berwenang dan media lokal.
Kematian akibat minuman keras beracun terjadi di dua desa di negara bagian India timur yang miskin. Meskipun wilayah tersebut telah melarang penjualan dan konsumsi alkohol sejak 2016 ketika kelompok perempuan berkampanye melawan kebiasaan pekerja miskin menghabiskan sebagian kecil dari pendapatan mereka untuk alkohol.
Larangan semacam itu, yang juga berlaku di beberapa negara bagian India, telah memicu pertumbuhan pasar gelap untuk alkohol murah yang dibuat di penyulingan jalanan yang tidak diatur yang membunuh ratusan orang setiap tahun.
Dalam insiden terbaru, pria di distrik Saran, hampir 60 km sebelah utara ibu kota negara bagian Patna, mulai muntah pada Selasa sebelum kondisinya memburuk.
Beberapa orang meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit dan lainnya meninggal saat dirawat pada Rabu dan Kamis, dengan laporan media lokal menyebutkan jumlah korban tewas mencapai 31 orang. Para pejabat khawatir jumlah korban tewas akan terus meningkat.
Perwira polisi senior Santosh Kumar mengatakan beberapa orang yang dirawat di rumah sakit kehilangan penglihatannya. Dia menambahkan bahwa pihak berwenang menindak toko minuman keras ilegal di daerah tersebut.
Baca: Ada Apa, Pria Ini Diserahkan ke Mahkamah Agung untuk Dinyatakan Tuhan
“Kami telah menangkap 126 orang dalam 48 jam terakhir setelah insiden dilaporkan dan dua kasus telah didaftarkan,” kata Kumar seperti dikutip Al Jazeera, Jumat (16/12/2022).
Dr Gopal Krishna, yang mengepalai pusat kesehatan utama di Saran, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa hampir 55 orang melapor ke pusat tersebut pada hari Rabu dengan berbagai penyakit.
“Ada yang mengeluh kehilangan penglihatan, mual, pusing, berkeringat, gula darah tinggi dan tekanan darah tinggi. Di antara mereka, 15 orang diizinkan pergi setelah perawatan dan sisanya dirujuk ke rumah sakit yang berbeda untuk perawatan lanjutan,” katanya, seraya menambahkan bahwa empat orang meninggal segera setelah tiba di pusat kesehatan.