memuat…
Perahu yang Membawa Imigran Ilegal Terbalik di Italia, 40 Orang Hilang. FOTO/Reuters
ROMA – Lebih dari 40 orang hilang, setelah transporter imigran terbalik di Pulau Lampedusa, Italia , kata PBB. Rute ini sering digunakan oleh para imigran gelap untuk mencapai Eropa.
“Kecelakaan kapal terjadi pada Kamis (22/6/2023) dan setidaknya satu bayi yang baru lahir termasuk di antara yang hilang,” kata perwakilan UNHCR untuk Italia, Chiara Cardoletti.
Kapal terbalik karena angin kencang dan gelombang tinggi. Beberapa orang yang selamat dibawa ke Lampedusa dan yang lainnya dibawa kembali ke Tunisia.
“Kapal itu berangkat dari Sfax di Tunisia dan membawa 46 migran dari Kamerun, Burkina Faso, dan Pantai Gading,” kata Flavio Di Giacomo, juru bicara badan migrasi PBB IOM.
“Di antara yang hilang adalah tujuh wanita dan seorang anak di bawah umur. Yang selamat semuanya pria dewasa,” kata Giacomo. “Kami telah melihat lebih banyak kedatangan dari Afrika sub-Sahara daripada Tunisia” melalui rute Tunisia sejak November,” lanjutnya.
Ia menjelaskan migrasi ini terjadi karena orang-orang dari Afrika sub-Sahara melarikan diri dari diskriminasi di Tunisia.
“Tidak dapat diterima untuk terus menghitung orang mati di gerbang Eropa,” tulis Cardoletti di Twitter, merujuk pada kapal migran mematikan yang terjadi di Italia, Yunani, dan Spanyol.
Terletak sekitar 145 kilometer di lepas pantai Tunisia, pulau Lampedusa di Italia selatan adalah salah satu titik masuk utama bagi para migran yang melintasi Mediterania. Tahun lalu, lebih dari 46.000 orang tiba di sana, dari total 105.000 di Italia, menurut UNHCR.
Bangkai kapal migran telah meningkat dalam beberapa bulan terakhir, sementara jumlah migran yang memasuki UE melalui Mediterania tengah akan “lebih dari dua kali lipat” pada 2023 dibandingkan periode yang sama tahun lalu, kata badan perbatasan Eropa Frontex pada pertengahan Juni.
Pekan lalu kapal pukat yang penuh sesak dari Libya tenggelam di lepas pantai Yunani. Korban tewas mencapai 82 orang, dengan 104 orang yang selamat ditarik dari air, tetapi keterangan saksi menunjukkan ratusan lainnya tenggelam bersama kapal, dengan tubuh mereka masih hilang di laut.
(esn)