memuat…
Para pengunjuk rasa di Israel memprotes rencana pemerintah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk merombak sistem hukum. Foto/Erik Marmor/Flash90/via i24 News
TEL AVIV – Mantan Kepala Mossad Tamir Pardo memperingatkan itu Israel menghadapi bahaya yang belum pernah terjadi sebelumnya.
“Israel telah mencapai situasi yang sangat berbahaya terkait perpecahan internal yang terjadi karena rencana sayap kanan untuk melemahkan sistem peradilan dan mengubah negara menjadi kediktatoran,” ujar Pardo kepada Channel 12 yang dirilis Sabtu (11/3/2019). 2018). 2023).
Mossad adalah dinas intelijen Israel untuk operasi di luar negeri. Kepala Mossad saat ini adalah David Barnea.
“Usia saya 70 tahun. Saya tidak pernah membayangkan kita akan sampai pada titik ini. Ini adalah bahaya yang paling nyata sejak kemerdekaan,” ujarnya.
Mantan bos intelijen itu berkata; “Israel tidak membutuhkan bom nuklir untuk menghancurkan… negara kami telah memutuskan untuk menghancurkan diri sendiri.”
Pardo bahkan menggambarkan metode penghancuran diri jauh lebih berbahaya daripada ancaman eksternal.
“Semua orang mengikuti dengan cermat apa yang terjadi dengan Washington, Iran, Hizbullah dan Hamas, sementara ancaman ini tidak ada. Yang terjadi adalah mengirimkan pesan kelemahan kepada dunia,” katanya.
Pardo kemudian mengecam upaya perombakan yudisial yang diprakarsai oleh pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
“Menghapus hukum dan menjadikan peradilan permainan di tangan partai yang berkuasa berarti merobek dokumen kemerdekaan,” katanya.
(berarti)