Memuat…
Ilustrasi grafis dan foto yang diambil oleh tim kapal perusak bahan peledak Angkatan Laut AS di atas kapal tanker M/T Pacific Zircon, 16 November 2022. Navy photo/us
WASHINGTON – Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) merilis analisis pada Selasa (22/11/2022) yang menyimpulkan Iran berada di balik serangan drone 15 November terhadap sebuah kapal tanker di lepas pantai Oman.
Kapal tanker Israel diasosiasikan dengan Israel. Laporan tersebut dirilis setelah laboratorium Angkatan Laut AS di Bahrain melakukan analisis forensik terhadap puing-puing drone dan sampel sisa bahan peledak lainnya.
“Sebuah laboratorium Angkatan Laut AS di Bahrain telah mengonfirmasi keterlibatan Iran dalam serangan pesawat tak berawak 15 November terhadap kapal tanker komersial berbendera Liberia yang melintasi perairan internasional di Timur Tengah,” kata Armada ke-5 AS dalam sebuah pernyataan.
Drone itu adalah UAV Shahed-136 yang merupakan drone yang sama yang digunakan oleh Houthi yang didukung Iran di Yaman.
Baca juga: CIA Bidik Pejabat dan Pengusaha Rusia Muak dengan Perang Ukraina
Drone udara adalah yang sama yang diduga disediakan Teheran ke Rusia untuk digunakan melawan Ukraina.
Serangan 15 November terjadi setelah serangan pesawat tak berawak menargetkan sebuah kapal yang terhubung ke Israel.
Serangan itu meninggalkan lubang selebar 30 inci di buritan kapal dan merusak kompartemen interior lainnya.
“Serangan Iran terhadap kapal tanker komersial yang melintasi perairan internasional disengaja, terang-terangan dan berbahaya, membahayakan nyawa awak kapal dan mengganggu stabilitas keamanan maritim di Timur Tengah,” kata Komandan Pusat Komando Angkatan Laut AS Laksamana Brad Cooper.
Cooper sebelumnya mengatakan kepada Al Arabiya dalam sebuah wawancara bahwa Iran adalah ancaman terbesar bagi keamanan pengiriman di Teluk.
(ya)