Memuat…
Iran Membongkar Jaringan Pengunjuk Rasa Asing, Menuduh Keterlibatan Inggris. FOTO/Reuters
TEHERAN – Iran pada Senin (26/12/2022) mengecam “peran non konstruktif” Bahasa inggris sehari setelah republik Islam mengumumkan penangkapan “jaringan” terkait Inggris yang terlibat dalam protes tiga bulan yang dipicu oleh kematian Mahsa Amini.
Protes telah mencengkeram Iran sejak kematian Amini pada 16 September, seorang wanita Iran-Kurdi, menyusul penangkapannya di Teheran karena diduga melanggar kode berpakaian ketat negara untuk wanita. Pemerintah Iran menyebut protes itu sebagai “kerusuhan” dan menuduh musuh asingnya, termasuk Inggris, menghasut kerusuhan.
Membaca: Mahkamah Agung Iran Menerima Permohonan Banding 2 Pengunjuk Rasa yang Dihukum Mati
Kantor berita negara IRNA melaporkan bahwa Korps Pengawal Revolusi Islam di selatan negara itu telah menahan tujuh orang, termasuk dua warga negara, yang beroperasi “di bawah komando langsung unsur-unsur dari Inggris.”
Ditanya tentang penahanan mereka selama konferensi pers Senin, juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kanani mengatakan “beberapa negara, terutama yang Anda sebutkan, telah memainkan peran yang tidak konstruktif dalam kaitannya dengan perkembangan terakhir di Iran.”
“Peran mereka cukup provokatif dalam menghasut ekstremisme dan kerusuhan,” kata Kanani tentang negara asing tersebut.
Kelompok itu, yang digambarkan IRNA sebagai “jaringan terorganisir”, telah “memimpin konspirasi subversif, terutama selama kerusuhan baru-baru ini,” kata laporan itu mengutip pernyataan Garda.
Membaca: Dukung Aksi Protes, Artis Cantik Iran Ditangkap
“Tujuh orang yang ditangkap di provinsi Kerman “telah terlibat dalam perencanaan, pengarahan dan pembuatan konten dan tindakan lapangan dalam kerusuhan baru-baru ini,” tambahnya.
Beberapa dari mereka adalah “dua warga negara yang berusaha melarikan diri dari negara itu,” kata pernyataan itu tanpa menjelaskan lebih lanjut.
Pengadilan Iran mengatakan bulan lalu bahwa 40 orang asing, termasuk dua warga negara, telah ditangkap dalam kerusuhan tersebut.
Kanani dari kementerian luar negeri mengatakan pada hari Senin bahwa “selama kerusuhan baru-baru ini, beberapa orang Eropa ditangkap dengan berbagai tingkat keterlibatan dalam kerusuhan tersebut.”
(esn)