memuat…
Inilah mengapa Rusia disinyalir lebih brutal dari ISIS. FOTO/TASS
JAKARTA – Pernyataan tentang Rusia yang diklaim lebih kejam dari Isis Hal itu terjadi setelah beredarnya video yang memperlihatkan pembunuhan dan penyiksaan terhadap pasukan militer Ukraina. Hal ini mengundang kritik dari berbagai kalangan.
Menurut Daily Mail, sebuah video yang menunjukkan tentara Putin memenggal tawanan perang Ukraina yang masih hidup telah memicu kemarahan di Kiev, termasuk dari Presiden Zelensky yang meminta para pemimpin dunia untuk mengutuk dan menghukum para penjahat perang.
Rekaman video diperkirakan dibuat pada tahun 2022 saat itu. Ini menunjukkan bagaimana seorang pria bertopeng menggorok leher seseorang dengan lencana Ukraina tertancap di bawah tanah menggunakan pisau baja.
Korban terlihat menggeliat di lantai sambil berteriak kesakitan. Sedangkan pembunuhan pita putih terkait dengan tentara Rusia.
Pejuang Rusia lainnya juga terdengar memerintahkan si pembunuh untuk mematahkan tulang punggung pria Ukraina itu. Video diakhiri dengan algojo memegang kepala korbannya ke kamera setelah diarahkan oleh tentara lainnya.
Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba menyatakan bahwa ‘Tidak masuk akal bahwa Rusia, yang lebih buruk dari ISIS, mengepalai Dewan Keamanan PBB. Teroris harus diusir dari Ukraina dan PBB dan bertanggung jawab atas kejahatan mereka.’
ISIS, yang merupakan militan dari Irak dan Suriah, sebelumnya dikenal merilis video pemenggalan kepala tahanan seiring pertumbuhan organisasi mereka pada 2014-2017.
Sementara itu, Zelensky sendiri mengungkapkan rasa muaknya atas tindakan tidak manusiawi yang dilakukan tentara Rusia dan menuntut agar para pemimpin dunia mengutuk kebrutalan tersebut.