memuat…
Bos Grup Wagner Yevgeny Prigozhin dan komandannya berjanji setia kepada Presiden Rusia Vladimir Putin. Foto/Kolase/Sindonews
Moskow – Presiden Rusia Vladimir Putin dan pemimpin kelompok tentara bayaran Wagner , Yevgeny Prigozhin , tatap muka untuk obrolan panjang. Itu terjadi hanya beberapa hari setelah pemberontakan yang gagal oleh kelompok tentara bayaran bulan lalu.
TASS melaporkan bahwa juru bicara Kremlin Dmitri S. Peskov mengatakan Putin, Prigozhin dan komandan Wagner lainnya bertemu selama tiga jam di Kremlin pada 29 Juni. Saat itu, dibuat kesepakatan agar pasukan Prigozhin dan Wagner dideportasi ke Belarus untuk menghindari penuntutan.
Para pihak bertemu hanya lima hari setelah pemberontakan Wagner yang singkat namun bersenjata melawan kepemimpinan militer Rusia pada 24 Juni, yang hampir berakhir dengan pawai di Moskow.
Peskov mengatakan bahwa dalam pertemuan tersebut, Putin memberikan penilaiannya atas tindakan Wagner di garis depan selama operasi militer khusus dan peristiwa 24 Juni, sekaligus mendengarkan penjelasan Wagner tentang pemberontakan tersebut.
Kemudian, kata Peskov, Putin menawarkan opsi lebih lanjut kepada komandan Wagner untuk pekerjaan lebih lanjut dan digunakan dalam pertempuran. Sementara Wagner, termasuk Prigozhin, berjanji setia kepada Putin.
“Mereka menegaskan bahwa mereka adalah pendukung setia dan prajurit kepala negara dan panglima tertinggi, dan juga mengatakan bahwa mereka siap untuk terus berjuang demi Tanah Air,” kata Peskov seperti dikutip dari Insider, Senin (10/7/2018). . 2023).
Prigozhin sulit dijabarkan sejak kebangkitan Wagner, yang dikatakan telah diasingkan ke Belarus tetapi baru-baru ini muncul di St. Petersburg. Petersburg. Petersburg minggu lalu. Dia mungkin tidak pernah berada di Belarus sama sekali, alih-alih menggunakan tubuh ganda.
Tidak jelas bagaimana masa depan militer Rusia dan peran Wagner di Ukraina. Pengumuman Kremlin tentang pertemuan itu muncul ketika para analis dan kritikus menduga cengkeraman kekuasaan Putin mungkin melemah.
Presiden Rusia telah memerintah dengan tangan besi selama 20 tahun, tetapi pembelotannya di Ukraina dan pertengkaran antara Wagner dan pimpinan militer Rusia telah menimbulkan pertanyaan tentang stabilitas posisinya.
(ian)