liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138

Beijing Desak AS Berhenti Lakukan Provokasi di Laut China Selatan

Beijing Desak AS Berhenti Lakukan Provokasi di Laut China Selatan

memuat…

Beijing Mendesak AS untuk Menghentikan Provokasi di Laut China Selatan. FOTO/Reuters

BEIJING – Pasukan bersenjata Amerika Serikat (AS) harus berhenti memprovokasi Cina di dalam laut Cina Selatan . Jika tidak, mereka akan bertanggung jawab atas potensi insiden. Demikian diungkapkan juru bicara Kementerian Pertahanan China, Tan Kefei, Kamis (30/3/2023).

Komentar tersebut merupakan tanggapan Tan terhadap sebuah kapal Angkatan Laut AS yang diduga berlayar di dekat Kepulauan Paracel yang dikuasai China di Laut China Selatan.

“Kami dengan tegas menuntut agar Amerika Serikat segera menghentikan provokasi semacam itu. Jika tidak, AS akan bertanggung jawab penuh atas semua konsekuensi serius dari potensi insiden yang mereka sebabkan,” kata Kementerian Pertahanan China mengutip pernyataannya di WeChat, seperti dikutip TASS .

“Tentara Pembebasan Rakyat China akan mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk melindungi kedaulatan dan keamanan negara serta akan menjaga perdamaian dan stabilitas di Laut China Selatan,” Tan meyakinkan.

Kapal perusak berpeluru kendali kelas Arleigh Burke USS Milius lewat di dekat Kepulauan Paracel Jumat lalu. Pejabat China mengklaim bahwa kapal perang AS melakukan ini tanpa izin dari pemerintah China dan melanggar kedaulatan China.

Armada ke-7 AS menanggapi dengan mengatakan dalam rilis berita bahwa kapal perusak AS telah bertindak sesuai dengan hukum internasional, saat melakukan operasi kebebasan navigasi (FONOP).

Beijing telah mempermasalahkan yurisdiksi teritorial beberapa pulau di Laut Cina Selatan di mana cadangan hidrokarbon yang besar telah ditemukan dengan Brunei, Vietnam, Malaysia. Daerah yang paling disengketakan adalah Kepulauan Xisha, juga dikenal sebagai Kepulauan Paracel, Kepulauan Nansha atau Spratly, dan Pulau Huangyan.

(esn)