memuat…
Gaji para prajurit Gurkha saat bergabung dengan Grup Wagner Rusia diperkirakan mencapai puluhan juta rupiah. Foto/REUTERS
JAKARTA – Gurkha yang dikenal sebagai tentara kekerasan dari Nepal dilaporkan bergabung dengan tentara bayaran yang baru-baru ini melancarkan pemberontakan melawan tentara Rusia, Grup Wagner.
Perang Ukraina telah membawa nama pasukan Wegner menjadi perhatian dunia. Kelompok tentara bayaran berkontribusi pada perebutan kota Bakhmut di Ukraina timur, yang kemudian diserahkan kepada tentara Rusia.
Menurut The Economic Times, tentara bayaran Wagner dikenal karena kode solidaritas dan kesetiaan mereka yang ketat kepada kelompok serta pemerintah Rusia.
Wagner terkenal memikat tentara swasta dari Nepal, para Gurkha, untuk bergabung dengannya.
Tentara Gurkha Membayar untuk Bergabung dengan Wagner
Wagner diperkirakan telah membayar prajuritnya sekitar USD 2.500 atau lebih dari Rp 37 juta (kurs Rp 15.069). Sedangkan penghasilan bulanan di Rusia sendiri hanya berkisar USD 1.000 atau Rp 15 juta. Bagi pemuda Nepal, jumlahnya cukup besar.
Gurkha dilaporkan telah bergabung dengan Wagner sejak otoritas Rusia memberinya kewarganegaraan pada 16 Mei 2023. Sejak itu, ratusan pemuda Nepal telah bergabung dengan pasukan Moskow sebagai tentara kontrak.
Beberapa tentara bayaran dari Nepal ini telah pensiun dari Angkatan Darat Nepal. Menanggapi situasi ini, Pemerintah Nepal tidak bisa berbuat banyak karena mereka pergi atas kemauan sendiri.
Beberapa video muncul di media sosial yang memperlihatkan pemuda Nepal menjalani pelatihan militer di Rusia.
Tawaran kewarganegaraan Rusia juga menarik minat pemuda Nepal. Sebelumnya, mereka telah mendaftar untuk bergabung dengan satuan tentara India. Saat hubungan antara Nepal dan India menghangat, pemuda Nepal mengubah cara mereka.
Gurkha Nepal dianggap sebagai pejuang terbaik sejak mereka direkrut oleh tentara kolonial Inggris dan telah direkrut oleh beberapa negara lain seperti India, Prancis, dan Singapura.
(sayang)