memuat…
Duta Besar Rusia untuk AS Anatoly Antonov mengatakan Washington tidak memiliki keberanian untuk mengutuk upaya Ukraina untuk membunuh Presiden Vladimir Putin dengan serangan pesawat tak berawak. Foto/REUTERS
KIEV – Duta Besar (Duta Besar) Rusia untuk Amerika Serikat (AS) Anatoly Antonov mengatakan Washington tidak memiliki keberanian untuk mengutuk upaya tersebut Ukraina membunuh Presiden Vladimir Putin oleh serangan drone.
Komentar tersebut muncul setelah kantor Putin melaporkan bahwa dua pesawat tak berawak Ukraina telah dilumpuhkan oleh sistem pertahanan udara saat berusaha menyerang istana Kremlin di Moskow Rabu pagi.
Putin tidak berada di Kremlin saat insiden itu terjadi, dan tidak ada yang terluka.
“Kami berharap pemerintah [Presiden AS Joe Biden] memiliki keberanian dan harga diri untuk mengutuk aksi teroris ini,” kata Antonov melalui saluran Telegram Kedutaan Besar Rusia.
Dia menyebut klaim bahwa serangan itu adalah operasi “bendera palsu” Rusia sebagai tipuan dan menuduh Washington melindungi penjahat Kiev.
“Bagaimana reaksi rakyat Amerika jika sebuah drone menghantam Gedung Putih, Capitol, atau Pentagon? Jawabannya jelas bagi setiap politisi dan rakyat biasa: Hukuman akan berat dan tak terelakkan,” kata Antonov.
Antonov menegaskan kembali klaim Rusia bahwa serangan drone yang gagal adalah serangan teroris dan upaya untuk membunuh Putin.
Dia mencatat bahwa serangan itu terjadi hanya beberapa hari sebelum parade Hari Kemenangan Perang Dunia II di Lapangan Merah Selasa depan, yang akan dihadiri oleh Putin, pejabat senior, dan tamu asing.
“Serangan itu menunjukkan bahwa musuh kita tidak memiliki keinginan untuk menemukan kedamaian,” katanya.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky membantah bahwa pasukannya terlibat dalam serangan pesawat tak berawak itu.