liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138

4 WNI Terlibat Penyekapan 1.090 Orang untuk Lakukan Online Scam di Filipina

4 WNI Terlibat Penyekapan 1.090 Orang untuk Lakukan Online Scam di Filipina

memuat…

Polisi Filipina menyelamatkan 1.090 orang dari berbagai negara Asia yang ditangkap karena melakukan penipuan online. Ada 4 WNI yang terlibat dalam kasus ini. Foto/REUTERS

MANILA – Polisi Filipina telah menyelamatkan 1.090 orang dari beberapa negara Asia yang diperdagangkan ke negara tersebut. Mereka telah ditangkap dan dipaksa melakukan penipuan online atau penipuan online.

Ada 12 tersangka yang ditangkap dalam kasus ini termasuk empat orang Warga Negara Indonesia (WNI) .

Kekhawatiran internasional telah berkembang dalam beberapa bulan terakhir atas penipuan online yang sering dijalankan oleh korban perdagangan manusia yang ditipu atau dipaksa untuk mempromosikan investasi crypto palsu.

Michelle Sabino, juru bicara kelompok anti-cybercrime polisi nasional Filipina, mengatakan petugas menggerebek sekelompok bangunan pada hari Kamis di kota Mabalacat sekitar 90 kilometer sebelah utara Manila.

Sebanyak 1.090 orang yang telah direkrut untuk menjalankan penipuan online berhasil diselamatkan.

Sabino mengatakan para korban harus menargetkan orang-orang yang tidak menaruh curiga di Amerika Serikat, Eropa, dan Kanada.

Paspor mereka disita dan mereka dipaksa bekerja hingga 18 jam sehari, dengan gaji dipotong karena berinteraksi dengan rekan kerja atau istirahat panjang.

“Kamu seperti tahanan tanpa sel. Anda bahkan tidak boleh berbicara dengan teman sekamar Anda,” kata Sabino kepada AFP, Sabtu (6/5/2023).

“Mereka tidak diizinkan melewati gerbang. Setelah 18 jam bekerja, mereka dibawa ke asrama.”